MIND MAPPING MANUSIA DAN PENDERITAAN

Sabtu, 12 November 2016

SISTEM BAHASA SEBAGAI UNSUR KEBUDAYAAN

SISTEM BAHASA SEBAGAI UNSUR KEBUDAYAAN
Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia memerlukan komunikasi untuk dapat berinteraksi. Bahasa adalah salah satunya, bahasa sebagai alat komunikasi berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa, manusia dapat menyatukan berbagai ide atau gagasan
Bahasa adalah hasil budaya suatu masyarakat yang kompleks dan aktif. Bahasa dikatakan kompleks karena di dalamnya tersimpan pemikiran-pemikiran kolektif dan semua hal yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Bahasa dikatakan aktif karena bahasa terus berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat. Oleh karena sifatnya tersebut, bahasa adalah aspek terpenting dalam mempelajari suatu kehidupan dan kebudayaan masyarakat.
Bahasa menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia, karena Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing, kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat bergantung pada bahasa.  
Bahasa sebagai salah satu unsur budaya tentunya memiliki hubungan dengan wujud budaya. Menurut Koentjaraningrat (2009: 150), kebudayaan memiliki tiga wujud, antara lain:
1.      Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya.
2.      Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.      Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Wujud bahasa dalam perilaku erat kaitannya dengan bahasa sebagai alat komunkasi yang digunakan untuk berinteraksi, bekerja sama dan mengidentifikasikan diri dalam suatu masyarakat. Adapun wujud bahasa dalam prilaku diantaranya meliputi:
  1. Sebagai alat komunikasi 
Bahasa sebagai alat komunikasi yaitu sarana penyampaian informasi kepada orang lain secara lisan maupun tulisan mengenai apapun yang ingin kita sampaikan agar orang dapat mengerti maksud dan tujuan yang kita inginkan tampa menghindari tata bahasa yang sudah ada.
  1. Sebagai bentuk informasi
Sebagai informasi adalah fungsi bahasa untuk memberitahukan atau menginformasikan berita atau sesuatu dari seseorang kepada orang lain, seseorang klepada masyarakat bahkan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Berita, pengumuman, petunjuk pernyataan lisan ataupun tulisan melalui media massa ataupun elektronik merupakan wujud fungsi bahasa sebagai informasi.
  1. Sebagai bentuk ekspresi
Sebagai ekspresi bahasa merupakan alat untuk menyampaikan ide-ide,  gagasan,  perasaan, dan emosi seseorang. Bahasa sebagai alat mengekpresikan diri ini dapat menjadi media untuk menyatakan eksistensi (keberadaan) diri, membebaskan diri dari tekanan emosi, dan untuk menarik perhatian orang lain.
  1. Sebagai bentuk adaptasi dan integrasi
Dalam bentuk adaptasi dan integrasi ini bahasa berfungsi untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan masyarakat. Melalui bahasa seorang anggota masyarakat dapat belajar adat istiadat,kebudayaan, pola hidup, prilaku, dan etika masyarakatnya. Mereka menyesuaikan diri dengan semua ketentuan yang berlaku dalam masyarakat melalui bahasa.  Kalau seseorang mudah beradaptasi dengan masyarakat di sekelilingnya, ia akan mudah membaurkan (integrasi) diri dengan kehidupan masyarakat tersebut. Dengan bahasa manusia dapat saling bertukar pengalaman dan menjadi bagian dari pengalaman itu. Mereka memanfaatkan pengalaman itu untuk kehidupannya. Dengan demikian mereka merasa saling terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya. Bahasa menjadi alat integrasi (pembauran) bagi tiap manusia dengan maasyarakatnya.
  1. Sebagai bentuk kontrol sosial
Sebagai kontrol sosial adalah fungsi bahasa untuk mempengaruhi sikap dan meyakinkan orang lain. Apabila fungsi ini berlaku dengan baik maka semua kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik pula. Sebagai contoh pendapat seorang tokoh masyarakat akan didengar dan ditanggapi dengan tepat apabila ia dapat menggunakan bahsa yang komunikatif dan persuasif. Kegagalannya dalam mennggunakan bahasa akan menghambat pula usahanya dalam mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Dengan bahasa seseorang dapat mengembangkan keperibadian dan nilai-nilai sosial pada tingkat yang lebih berkualitas


Setiap masyarakat pasti mempunyai kebudayaan, dan pasti pula mempunyai bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Bahasa sebagai alat komunikasi antar individu. Dalam interaksinya itu bahasa sangat memegang peranan penting dalam perkembangan kebudayaan. Telah diketahui bahwa bahasa merupakan salah satu aspek kebudayaan. Kedudukan bahasa itu sangat penting sebab dengan bahasa inilah kebudayaan disampaikan oleh generasi ke generasi. Misalnya adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia berkembang dari bahasa melayu yang timbulnya berlangsung perlahan-lahan, secara terus menerus. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Indonesia beraneka ragam, sesuai dengan bahasa daerahnya sendiri. Bahasa Indonesia sebagai hasil kebudayaan selalu mengalami perubahan, dan selalu mendapat pengaruh dari bahasa daerah tadi. Secara praktis pengertian bahasa dalam kehidupan masyarakat tidak hanya berupa rangkaian kata-kata, susunan kalimat, tata bahasa, melainkan mencakup pula ungkapan, konsep pribadi, nilai, pembakuan dan norma yang hidup dalam masyarakat bersangkutan. Pelaksanaan pendidikan, penerangan, dan penyuluhan berlangsung melalui media bahasa. Bahasa merupakan komponen terpenting dalam berbudaya. Dengan bahasa maka sekelompok masyarakat dapat berkomunikasi dengan kelompok masyarakat lain. Selain itu bahasa dapat pula dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan kebudayaan. Bahasa dapat juga dijadikan identitas dari sekelompok masyarakat (negara). Ke dalam bahasa ini masuk pula seni sastra, seni drama sebagai realisasi bahasa sebagai salah satu asfek kebudayaan. Dalam kehidupan di masyarakat, bahasa menjadi media utama terjadinya asimilasi dan difusi unsur-unsur kebudayaan akibat kemampuan dan keampuhan bahasa, interaksi sosial bertambah lancar dan luas. Telah disadari bahwa bahasa itu ciri suatu bangsa. Ungkapan itu memiliki atau merupakan konsep yang sangat luas. Artinya tidak hanya mengungkapkan bahwa tiap bangsa memiliki bahasanya masing-masing melainkan juga mengungkapkan kualitas individu dan intelektual dari bahasa yang bersangkutan. Bahasa selain sebagai alat kemajuan bangsa juga mencerminkan kemajuan masyarakat. Faktor bahasa harus difahami benar-benar, terutama bahasa dalam masyarakat. Untuk dapat berintegrasi dalam masyarakat, diharuskan menguasai bahasa masyarakat yang bersangkuatan. Dengan kata lain, bahasa yang menjadi media komunikasi dan informasi dapat digunakan untuk mencapai tujuan, mengembangkan, dan memajukan masyarakat dengan lingkungannya. Bahasa dapat dijadikan kunci dalam segala bidang, baik ilmu pengetahuan, kebudayaan, ataupun kemasyarakatan. Dengan adanya bahasa itu manusia dapat berfikir ke hal-hal yang lebih maju demi meningkatkan dan mempertahankan diri dalam kehidupannya. 

CONTOH UNSUR INTRINSIK DAN SINOPSIS SALAH SATU JUDUL KARYA SASTRA

RUSA DAN KURA-KURA
Hiduplah seekor rusa pada zaman dahulu. Ia sangat sombong lagi pemarah. Sering ia meremehkan kemampuan hewan lain.
Di suatu pagi, si rusa berjalan-jalan di pinggir danau. Ia bertemu dengan kura-kura yang terlihat hanya mondar-mandir saja. "Kura-kura, apa yang sedang engkau lakukan di sini?"
"Aku sedang mencari sumber penghidupan," jawab si kura-kura.
Si rusa tiba-tiba marah mendengar jawaban si kura-kura. "Jangan berlagak engkau, hei kura- kura! Engkau hanya mondar-mandir saja namun berlagak tengah mencari sumber penghidupan!"
Si kura-kura berusaha menjelaskan, namun si rusa tetap marah. Bahkan, si rusa mengancam akan menginjak tubuh si kura-kura. Si kura-kura yang jengkel akhirnya menantang untuk mengadu kekuatan betis kaki.
Si rusa sangat marah mendengar tantangan si kura-kura untuk mengadu betis. Ia pun meminta agar si kura-kura menendang betisnya terlebih dahulu. "Tendanglah sekeras-kerasnya, semampu yang engkau bisa lakukan!"
Si kura-kura tidak bersedia melakukannya. Katanya, "Jika aku menendang betismu, engkau akan jatuh dan tidak bisa membalas menendangku."
Si rusa kian marah mendengar ucapan si kura- kura. Ia pun bersiap-siap untuk menendang. Ia berancang-ancang. Ketika dirasanya tepat, ia pun menendang dengan kaki depannya sekuat-kuatnya.
Ketika si rusa mengayunkan kakinya, si kura-kura segera memasukkan kaki-kakinya ke dalam tempurungnya. Tendangan rusa hanya mengenai tempat kosong. Si rusa sangat marah mendapati tendangannya tidak mengena. Ia lantas menginjak tempurung si kura-kura dengan kuat. Akibatnya tubuh si kura-kura terbenam ke dalam tanah. Si Rusa menyangka si kura-kura telah mati. Ia pun meninggalkan si kura-kura.
Si kura-kura berusaha keras keluar dari tanah. Setelah seminggu berusaha, si kura-kura akhirnya berhasil keluar dari tanah. Ia lalu mencari si rusa. Ditemukannya si rusa setelah beberapa hari mencari. "Bersiaplah Rusa, kini giliranku untuk menendang."
Si rusa hanya memandang remeh kemampuan si kura-kura. "Kerahkan segenap kemampuanmu untuk menendang betisku. Ayo, jangan ragu-ragu!"
Si kura-kura bersiaga dan mengambil ancang-ancang di tempat tinggi. Ia lalu menggelindingkan tubuhnya. Ketika hampir tiba di dekat tubuh si rusa, ia pun menaikkan tubuhnya hingga tubuhnya melayang. Si kura-kura mengincar hidung si rusa. Begitu kerasnya tempurung si kura-kura mengena hingga hidung si rusa putus. Seketika itu si rusa yang sombong itu pun mati.
Unsur Intrinsik & Sinopsis:
A.    Unsur Intrinsik
a.      Tema        :
Kesombongan seekor rusa terhadap kura-kura yang cerdik
b.      Tokoh dan Penokohan
1)      Rusa          : Sombong dan pemarah
2)      Kura-kura  : Cerdik namun pendendam
c.       Alur
Alur yang digunakan pada cerita diatas adalah Alur maju
1)      Perkenalan             : Rusa berjalan-jalan di pinggir danau. Ia bertemu dengan kura-kura yang terlihat hanya mondar-mandir saja.
2)      Penanjakkan          : Si rusa bertanya kepada kura-kura dan ketika kura-kura menjawab pertanyaannya, si rusa marah kepada kura-kura
3)      Klimaks                 : Si kura-kura berusaha menjelaskan, namun si rusa tetap marah. Bahkan, si rusa mengancam akan menginjak tubuh si kura-kura. Si kura-kura yang jengkel akhirnya menantang untuk mengadu kekuatan betis kaki.
4)      Anti klimaks          : Si kura-kura membalas perbuatan si rusa
5)      Penyelesaian          : Si rusa mati akibat pembalasan yang dilakukan oleh si kura-kura
d.      Setting (Latar)
1)      Tempat      : Di pinggir danau
2)      Waktu       : Pagi hari
3)      Suasana     : Tegang (saat si rusa bertengkar dengan si kura-kura kemudian si rusa menendang kura-kura)
e.       Sudut Pandang Pengarang
Cerita diatas menggunakan sudut pandang orang ketiga, karena si penulis menjadi si pencerita, bukan menjadi tokoh yang terlibat.
f.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan pada cerita diatas adalah gaya bahasa resmi.
g.      Amanat
Jangan sombong dan meremehkan kemampuan orang lain. Kesombongan hanya akan mendatangkan kerugian dan penyesalan di kemudian hari.”

B.     Sinopsis


Ada seekor rusa yang sangat sombong dan selalu meremehkan kemampuan hewan lainnya. Disuatu pagi, rusa tersebut bertemu dengan seekor kura-kura yang sedang berada di pinggir danau. Si rusa bertanya kepada si kura-kura karena si kura-kura sedang mondar-mandir di pinggir danau. Namun setelah mendengar jawaban si kura-kura, si rusa malah memarahi si kura-kura dan mengancam akan menendangnya. Namun si kura-kura menantangi si rusa. Karena si kura-kura menantang si rusa akhirnya si rusa menendang si kura-kura. Si kura-kura memiliki sifat yang cerdik sehingga dia tidak terkena oleh tendangan si rusa. Setelah itu si rusa semakin kesal kepada si kura-kura karena tidak berhasil ditendangnya. Kemudian si rusa menginjak tempurung si kura-kura sehingga si kura-kura terbenam di dalam tanah. Selama seminggu si kura-kura berusaha mengeluarkan tubuhnya hingga akhirnya keluar dari tanah tersebut. Si kura-kura dendam terhadap si rusa sehingga kura-kura mencari si rusa. Si kura-kura menggelindingkan badannya dan mengenai hidung si rusa hingga rusa tersebut mati.