MIND MAPPING MANUSIA DAN PENDERITAAN
Sabtu, 12 November 2016
Diposting oleh
Unknown
di
23.00
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

SISTEM BAHASA SEBAGAI UNSUR KEBUDAYAAN
SISTEM
BAHASA SEBAGAI UNSUR KEBUDAYAAN
Dalam
kehidupan bermasyarakat, manusia memerlukan komunikasi untuk dapat
berinteraksi. Bahasa adalah salah satunya, bahasa sebagai alat komunikasi
berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa, manusia dapat
menyatukan berbagai ide atau gagasan
Bahasa
adalah hasil budaya suatu masyarakat yang kompleks dan aktif. Bahasa dikatakan
kompleks karena di dalamnya tersimpan pemikiran-pemikiran kolektif dan semua
hal yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Bahasa dikatakan aktif karena bahasa
terus berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat. Oleh karena sifatnya
tersebut, bahasa adalah aspek terpenting dalam mempelajari suatu kehidupan dan
kebudayaan masyarakat.
Bahasa
menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia, karena Bahasa
merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk
berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi
mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing,
kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang
fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada
generasi penerusnya sangat bergantung pada bahasa.
Bahasa
sebagai salah satu unsur budaya tentunya memiliki hubungan dengan wujud budaya.
Menurut Koentjaraningrat (2009: 150), kebudayaan memiliki tiga wujud, antara
lain:
1.
Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan,
dan sebagainya.
2.
Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat.
3.
Wujud
kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud bahasa dalam perilaku erat
kaitannya dengan bahasa sebagai alat komunkasi yang digunakan untuk
berinteraksi, bekerja sama dan mengidentifikasikan diri dalam suatu masyarakat.
Adapun wujud bahasa dalam prilaku diantaranya meliputi:
- Sebagai
alat komunikasi
Bahasa sebagai
alat komunikasi yaitu sarana penyampaian informasi kepada orang lain secara
lisan maupun tulisan mengenai apapun yang ingin kita sampaikan agar orang dapat
mengerti maksud dan tujuan yang kita inginkan tampa menghindari tata bahasa
yang sudah ada.
- Sebagai
bentuk informasi
Sebagai
informasi adalah fungsi bahasa untuk memberitahukan atau menginformasikan
berita atau sesuatu dari seseorang kepada orang lain, seseorang klepada
masyarakat bahkan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Berita,
pengumuman, petunjuk pernyataan lisan ataupun tulisan melalui media massa
ataupun elektronik merupakan wujud fungsi bahasa sebagai informasi.
- Sebagai
bentuk ekspresi
Sebagai ekspresi
bahasa merupakan alat untuk menyampaikan ide-ide, gagasan,
perasaan, dan emosi seseorang. Bahasa sebagai alat mengekpresikan diri ini
dapat menjadi media untuk menyatakan eksistensi (keberadaan) diri, membebaskan
diri dari tekanan emosi, dan untuk menarik perhatian orang lain.
- Sebagai
bentuk adaptasi dan integrasi
Dalam bentuk
adaptasi dan integrasi ini bahasa berfungsi untuk menyesuaikan dan membaurkan
diri dengan masyarakat. Melalui bahasa seorang anggota masyarakat dapat belajar
adat istiadat,kebudayaan, pola hidup, prilaku, dan etika masyarakatnya. Mereka
menyesuaikan diri dengan semua ketentuan yang berlaku dalam masyarakat melalui
bahasa. Kalau seseorang mudah beradaptasi dengan masyarakat di
sekelilingnya, ia akan mudah membaurkan (integrasi) diri dengan kehidupan
masyarakat tersebut. Dengan bahasa manusia dapat saling bertukar pengalaman dan
menjadi bagian dari pengalaman itu. Mereka memanfaatkan pengalaman itu untuk
kehidupannya. Dengan demikian mereka merasa saling terikat dengan kelompok
sosial yang dimasukinya. Bahasa menjadi alat integrasi (pembauran) bagi tiap
manusia dengan maasyarakatnya.
- Sebagai
bentuk kontrol sosial
Sebagai kontrol
sosial adalah fungsi bahasa untuk mempengaruhi sikap dan meyakinkan orang lain.
Apabila fungsi ini berlaku dengan baik maka semua kegiatan sosial akan
berlangsung dengan baik pula. Sebagai contoh pendapat seorang tokoh masyarakat
akan didengar dan ditanggapi dengan tepat apabila ia dapat menggunakan bahsa
yang komunikatif dan persuasif. Kegagalannya dalam mennggunakan bahasa akan
menghambat pula usahanya dalam mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
Dengan bahasa seseorang dapat mengembangkan keperibadian dan nilai-nilai sosial
pada tingkat yang lebih berkualitas
Setiap
masyarakat pasti mempunyai kebudayaan, dan pasti pula mempunyai bahasa, baik
bahasa lisan maupun tulisan. Bahasa sebagai alat komunikasi antar individu.
Dalam interaksinya itu bahasa sangat memegang peranan penting dalam perkembangan
kebudayaan. Telah diketahui bahwa bahasa merupakan salah satu aspek kebudayaan.
Kedudukan bahasa itu sangat penting sebab dengan bahasa inilah kebudayaan
disampaikan oleh generasi ke generasi. Misalnya adalah bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia berkembang dari bahasa melayu yang timbulnya berlangsung
perlahan-lahan, secara terus menerus. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat
Indonesia beraneka ragam, sesuai dengan bahasa daerahnya sendiri. Bahasa
Indonesia sebagai hasil kebudayaan selalu mengalami perubahan, dan selalu
mendapat pengaruh dari bahasa daerah tadi. Secara praktis pengertian bahasa
dalam kehidupan masyarakat tidak hanya berupa rangkaian kata-kata, susunan
kalimat, tata bahasa, melainkan mencakup pula ungkapan, konsep pribadi, nilai, pembakuan
dan norma yang hidup dalam masyarakat bersangkutan. Pelaksanaan pendidikan,
penerangan, dan penyuluhan berlangsung melalui media bahasa. Bahasa merupakan
komponen terpenting dalam berbudaya. Dengan bahasa maka sekelompok masyarakat
dapat berkomunikasi dengan kelompok masyarakat lain. Selain itu bahasa dapat
pula dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan kebudayaan. Bahasa dapat juga
dijadikan identitas dari sekelompok masyarakat (negara). Ke dalam bahasa ini
masuk pula seni sastra, seni drama sebagai realisasi bahasa sebagai salah satu
asfek kebudayaan. Dalam kehidupan di masyarakat, bahasa menjadi media utama
terjadinya asimilasi dan difusi unsur-unsur kebudayaan akibat kemampuan dan
keampuhan bahasa, interaksi sosial bertambah lancar dan luas. Telah disadari
bahwa bahasa itu ciri suatu bangsa. Ungkapan itu memiliki atau merupakan konsep
yang sangat luas. Artinya tidak hanya mengungkapkan bahwa tiap bangsa memiliki
bahasanya masing-masing melainkan juga mengungkapkan kualitas individu dan
intelektual dari bahasa yang bersangkutan. Bahasa selain sebagai alat kemajuan
bangsa juga mencerminkan kemajuan masyarakat. Faktor bahasa harus difahami
benar-benar, terutama bahasa dalam masyarakat. Untuk dapat berintegrasi dalam
masyarakat, diharuskan menguasai bahasa masyarakat yang bersangkuatan. Dengan
kata lain, bahasa yang menjadi media komunikasi dan informasi dapat digunakan
untuk mencapai tujuan, mengembangkan, dan memajukan masyarakat dengan
lingkungannya. Bahasa dapat dijadikan kunci dalam segala bidang, baik ilmu
pengetahuan, kebudayaan, ataupun kemasyarakatan. Dengan adanya bahasa itu
manusia dapat berfikir ke hal-hal yang lebih maju demi meningkatkan dan
mempertahankan diri dalam kehidupannya.
Diposting oleh
Unknown
di
22.58
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

CONTOH UNSUR INTRINSIK DAN SINOPSIS SALAH SATU JUDUL KARYA SASTRA
RUSA
DAN KURA-KURA
Hiduplah seekor
rusa pada zaman dahulu. Ia sangat sombong lagi pemarah. Sering ia meremehkan
kemampuan hewan lain.
Di suatu pagi,
si rusa berjalan-jalan di pinggir danau. Ia bertemu dengan kura-kura yang
terlihat hanya mondar-mandir saja. "Kura-kura, apa yang sedang engkau
lakukan di sini?"
"Aku sedang
mencari sumber penghidupan," jawab si kura-kura.
Si rusa
tiba-tiba marah mendengar jawaban si kura-kura. "Jangan berlagak engkau,
hei kura- kura! Engkau hanya mondar-mandir saja namun berlagak tengah mencari
sumber penghidupan!"
Si kura-kura
berusaha menjelaskan, namun si rusa tetap marah. Bahkan, si rusa mengancam akan
menginjak tubuh si kura-kura. Si kura-kura yang jengkel akhirnya menantang
untuk mengadu kekuatan betis kaki.
Si rusa sangat
marah mendengar tantangan si kura-kura untuk mengadu betis. Ia pun meminta agar
si kura-kura menendang betisnya terlebih dahulu. "Tendanglah
sekeras-kerasnya, semampu yang engkau bisa lakukan!"
Si kura-kura
tidak bersedia melakukannya. Katanya, "Jika aku menendang betismu, engkau
akan jatuh dan tidak bisa membalas menendangku."
Si rusa kian
marah mendengar ucapan si kura- kura. Ia pun bersiap-siap untuk menendang. Ia
berancang-ancang. Ketika dirasanya tepat, ia pun menendang dengan kaki depannya
sekuat-kuatnya.
Ketika si rusa
mengayunkan kakinya, si kura-kura segera memasukkan kaki-kakinya ke dalam
tempurungnya. Tendangan rusa hanya mengenai tempat kosong. Si rusa sangat marah
mendapati tendangannya tidak mengena. Ia lantas menginjak tempurung si
kura-kura dengan kuat. Akibatnya tubuh si kura-kura terbenam ke dalam tanah. Si
Rusa menyangka si kura-kura telah mati. Ia pun meninggalkan si kura-kura.
Si kura-kura
berusaha keras keluar dari tanah. Setelah seminggu berusaha, si kura-kura
akhirnya berhasil keluar dari tanah. Ia lalu mencari si rusa. Ditemukannya si
rusa setelah beberapa hari mencari. "Bersiaplah Rusa, kini giliranku untuk
menendang."
Si rusa hanya
memandang remeh kemampuan si kura-kura. "Kerahkan segenap kemampuanmu
untuk menendang betisku. Ayo, jangan ragu-ragu!"
Si kura-kura
bersiaga dan mengambil ancang-ancang di tempat tinggi. Ia lalu menggelindingkan
tubuhnya. Ketika hampir tiba di dekat tubuh si rusa, ia pun menaikkan tubuhnya
hingga tubuhnya melayang. Si kura-kura mengincar hidung si rusa. Begitu
kerasnya tempurung si kura-kura mengena hingga hidung si rusa putus. Seketika
itu si rusa yang sombong itu pun mati.
Unsur
Intrinsik & Sinopsis:
A. Unsur Intrinsik
a.
Tema :
Kesombongan seekor rusa terhadap kura-kura
yang cerdik
b.
Tokoh
dan Penokohan
1) Rusa : Sombong dan pemarah
2) Kura-kura : Cerdik namun pendendam
c.
Alur
Alur yang digunakan pada cerita diatas
adalah Alur maju
1) Perkenalan : Rusa berjalan-jalan di pinggir
danau. Ia bertemu dengan kura-kura yang terlihat hanya mondar-mandir saja.
2) Penanjakkan : Si rusa bertanya kepada kura-kura
dan ketika kura-kura menjawab pertanyaannya, si rusa marah kepada kura-kura
3) Klimaks : Si kura-kura berusaha
menjelaskan, namun si rusa tetap marah. Bahkan, si rusa mengancam akan menginjak
tubuh si kura-kura. Si kura-kura yang jengkel akhirnya menantang untuk mengadu
kekuatan betis kaki.
4) Anti
klimaks : Si kura-kura membalas
perbuatan si rusa
5) Penyelesaian : Si rusa mati akibat pembalasan yang
dilakukan oleh si kura-kura
d.
Setting
(Latar)
1) Tempat : Di pinggir danau
2) Waktu : Pagi hari
3) Suasana : Tegang (saat si rusa bertengkar dengan si
kura-kura kemudian si rusa menendang kura-kura)
e.
Sudut
Pandang Pengarang
Cerita diatas menggunakan sudut pandang
orang ketiga, karena si penulis menjadi si pencerita, bukan menjadi tokoh yang
terlibat.
f.
Gaya
Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan pada cerita
diatas adalah gaya bahasa resmi.
g.
Amanat
“Jangan sombong dan meremehkan
kemampuan orang lain. Kesombongan hanya akan mendatangkan kerugian dan
penyesalan di kemudian hari.”
B. Sinopsis
Ada seekor rusa yang sangat sombong dan selalu
meremehkan kemampuan hewan lainnya. Disuatu pagi, rusa tersebut bertemu dengan
seekor kura-kura yang sedang berada di pinggir danau. Si rusa bertanya kepada
si kura-kura karena si kura-kura sedang mondar-mandir
di pinggir danau. Namun setelah mendengar jawaban si kura-kura, si rusa
malah memarahi si kura-kura dan mengancam akan menendangnya. Namun si kura-kura
menantangi si rusa. Karena si kura-kura menantang si rusa akhirnya si rusa
menendang si kura-kura. Si kura-kura memiliki sifat yang cerdik sehingga dia
tidak terkena oleh tendangan si rusa. Setelah itu si rusa semakin kesal kepada
si kura-kura karena tidak berhasil ditendangnya. Kemudian si rusa menginjak
tempurung si kura-kura sehingga si kura-kura terbenam di dalam tanah. Selama seminggu
si kura-kura berusaha mengeluarkan tubuhnya hingga akhirnya keluar dari tanah
tersebut. Si kura-kura dendam terhadap si rusa sehingga kura-kura mencari si
rusa. Si kura-kura menggelindingkan badannya dan mengenai hidung si rusa hingga
rusa tersebut mati.
Diposting oleh
Unknown
di
22.56
1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Langganan:
Postingan (Atom)