PERIODISASI SENI DI DUNIA

Rabu, 26 Oktober 2016



1.      Periodisasi Seni Rupa
Periodisasi seni rupa di dunia dibagi menjadi tiga periode waktu, yaitu:
(1)   ZAMAN PRASEJARAH
Zaman Prasejarah merujuk pada periode eksistensi manusia sebelum munculnya tulisan.
Peninggalan  karya seni rupa pada zaman ini sering ditemukan pada dinding, atau langit-langit dalam gua.
Ciri-ciri umum karya seni zaman prasejarah yaitu :
ü  Karya seni yang dihasilkan bertujuan memenuhi kebutuhan dan mempermudah pekerjaan (berburu atau bercocok tanam)
ü  Karya seni digunakan untuk kegiatan sakral
ü  Bentuk karya seni terkesan misteri / penuh rahasia, magis, dan makna lambang.
  

Contoh karya seni rupa dari zaman prasejarah adalah lukisan binatang bison pada dinding gua Aktanira di Spanyol Utara









(1)   ZAMAN KLASIK
Perkembangan seni rupa zaman klasik didasari atas berkembangnya kebutuhan dan kepercayaan.Kepercayaan yang hidup pada zaman prasejarah yaitu kepercayaan pada roh berkembang pesat menjadikepercayaan kepada Dewa pada zaman klasik.
Perkembangan ini berdampak pada karya seni rupa yang dihasilkan merupakan perwujudan dewadewi.Perkembangan ini terjadi di seluruh dunia sejalan dengan perkembangan agama.
Ø  Seni lukis pada zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan :
1.Mistisme (sebagai perwujudan dari kepercayaan)
2.Propaganda (atau menyebarkan faham tertentu)
Ø  Selain seni lukis, pada zaman klasik juga dihasilkan banyak seni patung, misalnya :
1. Patung dewa dewi di Yunani
2. Piramida di Mesir



Hasil gambar untuk contoh seni rupa zaman klasik












(3)  ZAMAN MODERN
Seni rupa zaman modern merupakan istilah yang diberikan untuk sebagian besat benda artistik yang yang berasal dari abad ke 19 sampai dengan tahun 1970 an. Seni rupa modern mengacu pada pendekatan baru terhadap seni yang menekankan emosi, tema, dan beragam hal abstrak lainnya. Seniman berekperimen dengan cara melihat yang baru, dengan ide-ide segar akan materi dan fungsi seni.
Contoh:

Hasil gambar untuk contoh seni rupa zaman modern








1.      Periodisasi Seni Musik
Periodisasi musik di dunia dibagi menjadi 6 zaman:
1)      Zaman abad pertengahan
perkembangan Musik pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan.
Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan adalah :
1. Gullanme Dufay dari Prancis.
2. Adam de la halle dari Jerman.

2)      Zaman Renaissance
Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera. Opera adalah sandiwara dengan iringan musik disertai oloeh para penyanyinya.

Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :
1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.
2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.
3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.
4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis.

3)      Zaman Barok dan Rokoko
Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.
Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :

A. Johan Sebastian Bach
Hasil karyanya yang amat indah dan terkenal:
1. St. Mathew Passion.
2. Misa dalam b minor.
3. 13 buah konser piano dengan orkes
4. 6 buah Konserto Brandenburg

B. George Fredrick Haendel
Hasil ciptaannya yang terkenal adalah ;
1. Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal.
2. Water Musik (Musik Air).
3. Fire Work Music (Musik Petasan).

4)      Zaman Klasik
Ciri-ciri Zaman musik Klasik:

a. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan Decrasscendo.
b. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando (semakin lembut).
c. Pemakaian Ornamentik dibatasi
     d. Penggunaan Accodr 3 nada

      Komponis-komponis pada Zaman Klasik antara lain :

1. Frans Joseph Haydn (1732 – 1809),
Karya ciptaannya yaitu : Sonata Piano, 87 buah kuartet, 24 buah opera, 100 buah simfoni, yang paling terkenal adalah The Surprisse Sympony.

2. Wolfgang Amandeus Mozart (1756 – 1791)
Hasil karyanya adalah : Requiem Mars, 40 buah Simfony, Opera Don Geovani, Kuintet Biola Alto, Konserto Piano..

5)      Zaman Romantik
Komponis-komponis pada Zaman romantic adalah :

a. Ludwig Von Bethoven dari Jerman.
b. Franz Peter Schubert dari Wina.
c. Francois Fredrick Chopin dari Polandia
d. Robert Alexander Schumann dari jerman.
e. Johanes Brahms dari Hamburg Jerman.

6)      Zaman Modern
Komponis-komponis pada Zaman Modern :

1. Claude Achille Debussy dari Prancis
2. Bella Bartok dari Honggaria.
3. Maurice Ravel dari Prancis.
4. Igor Fedorovinsky dari Rusia
5. Edward Benyamin Britten dari Inggris.

2.      Periodisasi Seni Teater
1. Teater Yunani Klasik
Tempat pertunjukan teater Yunani pertama yang permanen dibangun sekitar 2300 Tahun yang lalu. Teater ini dibangun tanpa atap dalam bentuk setengah lingkaran dengan tempat duduk penonton melengkung dan berundak-undak yang disebut Amphiteater.
2. Teater Romawi Klasik
Pertunjukan ini dikenalkan oleh Livius Andronicus, seniman Yunani. Teater Romawi merupakan hasil adaptasi bentuk teater Yunani. Hampir di setiap unsur panggungnya terdapat unsur pemanggungan teater Yunani.
3. Teater Abad Pertengahan


Dalam tahun 1400-an dan 1500-an, banyak kota di Eropa mementaskan drama untuk merayakan hari-hari besar umat Kristen. Drama - drama dibuat berdasarkan cerita - cerita Alkitab dan dipertunjukkan di atas kereta, yang disebut pegeant, dan ditarik keliling kota.
4. Teater Reanissance
Abad 17 memberi sumbangan yang sangat berarti bagi kebudayaan Barat. Sejarah abad 15 dan 16 ditentukan oleh penemuan - penemuan penting yaitu mesin, kompas dan mesin cetak. Semangat baru muncul untuk menyelidiki kebudayaan Yunani dan Romawi klasik. Semangat ini disebut semangat Reanissance yang berasal dari kata renaitre yang berarti kelahiran kembali manusia untuk mendapatkan semangat hidup baru. Gerakan yang menyelidiki semangat ini disebut gerakan Humanisme.
5.Teater Zaman Elizabeth
Ciri-ciri teater zaman Elizabeth adalah:
Ø  Pertunjukan dilaksanakan siang hari dan tidak mengenal waktu istirahat.
Ø  Tempat adegan ditandai dengan ucapan dengan disampaikan dalam dialog para tokoh.
Ø  Tokoh wanita dimainkan oleh pemain anak-anak laki-laki. Tidak pemain wanita.
Ø  Penontonya berbagai lapisan masyarakat dan diramaikan oleh penjual makanan dan minuman.
Ø  Menggunakan naskah lakon.
Ø  Corak pertunjukannya merupakan perpaduan antara teater keliling dengan teater sekolah dan akademi yang keklasik-klasikan.
                        6. Teater abad ke- 17 di Spanyol dan Perancis
Drama-drama agama hanya berkembang di Spanyol Utara dan Barat karena sebagian besar Spanyol dikuasai Islam. Ketika kekuasaan Arab dapat diusir dari Spanyol kira - kira tahun 1400 maka drama dijadikan salah satu media untuk “menghistorikan” kembali bekas jajahan Arab. Teater berkembang sebagai media dakwah agama. Inilah sebabnya drama agama  berkembang di Spanyol.Gereja sangat berperan dalam pengembangan drama

7. Teater Restorasi di Inggris
Zaman restorasi adalah zaman kebangkitan kembali kegiatan teater di Inggris setelah kaum Puritan yang berkuasa menutup kegiatan teater.  Segala bentuk teater dilarang.Namun setelah Charles II berkuasa kembali, ia menghidupkan kembali teater.

8. Teater Abad ke- 18
Di abad ke 17, teater Italia memiliki struktur - struktur bangunan dan panggung - panggung arsitektural. Panggung-panggung itu dihiasi  setting-setting perspektif yang dilukis. Letak panggung dipisahkan dengan  auditorium oleh lengkung prosenium. Di Inggris dan Spanyol, tidak terdapat pemain wanita dalam pementasan teater mereka.


Tradisi tersebut berlangsung sampai kira - kira 1587. Di abad ke 17, perusahaan - perusahaan seni peran Perancis dan Inggris mulai menambahkan wanita ke dalam rombongan - rombongan pertunjukan mereka. Di Amerika, teater kolonial baru mulai muncul. Mereka menggunakan sandiwara - sandiwara dan aktor - aktor Inggris. Abad ke 18 adalah masa agung pertama teater untuk kaum bangsawan.

9. Teater Awal Abad ke- 19
Drama Romantik berkembang antara tahun 1800-1850 karena memudarnya gagasan neoklasik dan terjadinya peristiwa revolusi Perancis. Revolusi perancis yang berhasil mengubah struktur dan pola kehidupan rakyat Perancis menghadirkan gerakan baru di dunia teater yang mendorong terciptanya formula penulisan tema dan penokohan dalam naskah lakon
10. Teater Abad ke- 19 dan Realisme
Banyak perubahan  terjadi di Eropa  pada abad ke 19. karena  Revolusi Industri. Orang-orang berkelas  pindah ke kota dan teater pun  mulai berubah. Bentuk - bentuk baru teater diciptakan untuk pekerja industri seperti Vaudeville (aksi - aksi seperti rutinitas lagu dan tari), Berlesque (karya - karya drama yang membuat subyek nampak menggelikan), dan melodrama (melebih - lebihkan karakter dalam konflik pahlawan vs penjahat). Sandiwara - sandiwara romantis dan kebangkitan klasik dimainkan di  gedung teater - teater yang megah pada masa itu.  Amerika Serikat masih mengandalkan gaya teater dan lakon Eropa. Di tahun 1820, lilin-lilin dan lampu-lampu minyak digantikan oleh lampu - lampu gas di gedung - gedung teater abad 19. Gedung Teater Savoy di London (1881)  yang mementaskan drama - drama Shakespeare adalah gedung teater  pertama  yang panggungnya diterangi lampu  listrik.

11. Teater Abad ke- 20
Teater telah berubah selama berabad - abad. Gedung - gedung pertunjukan modern memiliki efek - efek khusus dan teknologi  baru. Orang datang ke gedung pertunjukan tidak hanya untuk menyaksikan teater melainkan juga untuk menikmati musik, hiburan, pendidikan, dan mempelajari hal - hal  baru. Rancangan - rancangan panggung termasuk pengaturan panggung arena, atau yang kita sebut saat ini, Teater di tengah - tengah Gedung.  Dewasa ini, beberapa cara untuk mengekspresikan karakter - karakter berbeda dalam pertunjukan - pertunjukan (disamping nada suara) dapat melalui musik, dekorasi, tata cahaya, dan efek elektronik. Gaya - gaya pertunjukan realistis dan eksperimental ditemukan dalam teater Amerika saat ini.







0 komentar:

Posting Komentar